0 = ∞
Banyak yang sibuk, mabuk delusi, romantisme penderitaan masa lalu dan kekhawatiran masa depan, banyak yang suka bersulang merayakan dua hal tersebut. Sedangkan masa kini, hadiah, literaly ‘present’ moment, dibuang cuma-cuma bagai gumpalan kertas tak berguna.
Hanya segelintir orang aneh yang mengapresiasi, memungut kertas itu, melukisnya, sampai dibikin bingkai bagai buah sang maestro. Di tengah-tengah kerumunan para pemabuk, yang sadar adalah yang aneh. Pada akhirnya, siapa yang menghiraukan perjuangan orang aneh? Semuanya sibuk, semuanya mabuk.
Nyaman dengan kesendirian dan mampu mengendalikan rasa kesepian, merupakan skill yang wajib dilatih di kehidupan sehari-hari. Dalam dunia maya yang serba terkoneksi, harus ada sekat yang jelas antara privasi dan validasi untuk menciptakan ketentraman. Batasan tersebut tidak tersedia secara default, kita harus mensetting diri sendiri.
Orang aneh yang menyempatkan titik hidupnya bertapa untuk meraih enlightment, guna membuat diri lebih merdeka dalam menjalani hidup. Mereka sudah tidak terdengar lagi, hanya ada dalam sebuah dongeng yang mana mereka disebut pendekar.
Untuk menjadi pendekar di era ini, cukuplah dengan meresetting kembali tentang penggunaan gadget, buatlah sekat, batasan, ataupun benteng mental. Ngga usah sampai ke goa, toh kalau di goa tetep bawa Iphone namanya percuma haha. Ketika balik dari goa juga yang dihadapkan ya tetaplah teknologi dan society.
Jika kamu merasa terjebak dalam lingkungan tanpa arah, jadilah pendekar. Untuk bebas kamu harus beranikan diri untuk lepas. Bertapa, meditasi, latihlah ketajaman fokus sampai kamu dapat menebas kekangan dalam diri dengan mudah. Latihan walau tertatih-tatih itu lebih baik daripada letih menghabiskan waktu terjebak di dalam kerumunan. Terkekang itu sangat menyebalkan.
Nothing to Lose
Don’t Be Afraid of 0